
Kesal PBB Naik 370%, Warga Jombang Bayar Pajak Pakai Uang Receh
sudutberita.com – Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 370% di Jombang membuat warga setempat kecewa. Beberapa warga nekat membayar pajak menggunakan uang receh sebagai bentuk protes atas keputusan tersebut.
Aksi ini terjadi di kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jombang, di mana warga membawa kantong penuh koin logam untuk melunasi tagihan PBB. Pihak kantor pun menyiapkan tim untuk menghitung dan menerima pembayaran tersebut, meski memakan waktu lebih lama.
Warga mengaku, kenaikan drastis ini memberatkan ekonomi mereka. Salah seorang warga menyatakan bahwa “Dengan pendapatan segini, kenaikan 370% sangat berat. Uang receh ini simbol ketidakadilan.”
Dampak Kenaikan PBB Terhadap Warga
Beban Finansial yang Membesar
Kenaikan PBB secara signifikan menambah beban finansial warga. Sebagian besar rumah tangga merasa sulit menyiapkan dana tambahan, terutama bagi yang berpenghasilan pas-pasan.
Selain itu, beberapa warga yang memiliki properti lebih dari satu unit mengaku kewalahan membayar tagihan PBB yang meningkat drastis. Hal ini memicu keresahan sosial dan tindakan protes seperti pembayaran receh.
Reaksi Warga Terhadap Kebijakan
Warga tidak hanya membayar dengan receh, tapi juga mengirim surat protes dan melakukan audiensi dengan pihak pemerintah daerah. Mereka menuntut adanya peninjauan ulang besaran kenaikan PBB agar lebih adil dan proporsional dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
H3: Dukungan Masyarakat Lain
Aksi warga Jombang ini mendapat perhatian media dan warga dari daerah lain. Banyak yang memberikan dukungan moral, menyebut tindakan menggunakan receh sebagai cara kreatif dan damai mengekspresikan ketidakpuasan.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Klarifikasi dan Penjelasan
Pemerintah daerah menjelaskan bahwa kenaikan PBB berdasarkan revisi nilai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang menyesuaikan harga properti saat ini. Kenaikan dianggap sesuai aturan nasional dan transparan.
Pihak Bapenda menambahkan bahwa mereka memahami kekhawatiran warga, dan siap memberikan fasilitas pembayaran secara bertahap untuk meringankan beban masyarakat.
Penanganan Pembayaran Receh
Tim Bapenda Jombang memastikan semua pembayaran receh tetap diterima, meski memerlukan proses penghitungan lebih lama. Pihaknya menekankan pentingnya tertib administrasi agar pembayaran tercatat resmi dan sah.
Edukasi dan Sosialisasi Pajak
Selain menerima pembayaran, pemerintah daerah juga melakukan edukasi tentang pentingnya PBB dan dampaknya untuk pembangunan daerah. Sosialisasi ini bertujuan mengurangi kesalahpahaman warga terkait kenaikan pajak.
Harapan dan Solusi ke Depan
Pemerintah daerah berharap warga tetap patuh membayar pajak, sekaligus menekankan bahwa PBB digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Beberapa solusi yang diajukan antara lain:
-
Skema pembayaran bertahap atau cicilan PBB.
-
Diskon atau keringanan bagi warga berpenghasilan rendah.
-
Peningkatan transparansi nilai NJOP dan mekanisme penentuan PBB.
Kesimpulan
Aksi warga Jombang membayar PBB pakai receh menjadi simbol protes damai sekaligus pengingat bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat. Ke depan, sinergi antara pemerintah dan warga diharapkan menciptakan kebijakan pajak yang adil dan transparan.