
• Pendahuluan
Aura Farming 2025 mewabah sebagai tren viral global yang melibatkan seorang anak desa Riau bernama Rayyan Arkan Dikha, yang tampak menari penuh wibawa di atas perahu Pacu Jalur. Gayanya yang tenang, ekspresi serius, dan penuh karisma ditangkap netizen sebagai contoh sempurna dari “aura farming”, yakni memancarkan energi dengan kesederhanaan. Video viral ini merepresentasikan bagaimana budaya lokal bisa menyentuh dunia, membuktikan bahwa momen sederhana bisa jadi seni global.
• Dari Tradisi Lokal Menuju Viral Global
Tren Aura Farming 2025 lahir dari Pacu Jalur, tradisi balap perahu di Riau di mana pemain yang disebut “Tukang Tari” menggerakkan semangat para pendayung. Rayyan, meski masih berusia 11 tahun, sukses merangkul perhatian dunia dengan penampilannya yang mempesona di tengah balapan. Responsnya yang tenang membentuk maraknya “aura farming”—modus ekspresi baru yang viral di mana ketenangan justru menjadi magnet meski dilakukan berulang kali.
• Reaksi Internasional dan Simbol Kebanggaan Budaya
Luar biasanya, Aura Farming 2025 tak hanya viral di Indonesia tetapi juga merambah ke komunitas global. Mulai dari anggota pasukan Tentara Nasional Singapura, pasukan Satpol India, hingga selebritas seperti Jungkook dan V dari BTS serta Travis Kelce ikut membuat versi mereka sendiri. Fenomena ini menjadikan budaya lokal Riau—sekecil apa pun tampilannya—mendapat apresiasi lintas negara. Rayyan pun diangkat sebagai Duta Pariwisata Riau, contoh bagaimana satu gerakan kultur bisa memperkuat identitas dan kebanggaan lokal.
• Penutup
Aura Farming 2025 adalah contoh nyata betapa kuatnya media sosial dalam menyebarkan budaya secara instan. Tren ini memperlihatkan bahwa nilai-nilai tradisi lokal Indonesia tidak hanya relevan, tetapi juga bisa menjadi ekspresi universal—sebuah wujud kebanggaan dari desa ke dunia, lewat gerakan ringan yang penuh makna.
Referensi
-
Rayyan Arkan Dikha dan tren aura farming global – Times of India & IndiaTimes
-
Atlet viral budaya lokal menjadi duta pariwisata Riau – Reuters